Beberapa sifat kita kadangkala memang
terbentur dengan sifat orang lain atau orang terdekat kita. Hal itu dikarenakan
setiap manusia memang memiliki sifat yang berbeda. Setiap manusia unik karena
sifat yang terdapat dalam dirinya masing-masing. Contohnya, seorang teman yang
tak pernah mau marah, selalu murah senyum, ada teman yang jahil, bahkan ada
yang
Sikap yang kita rasa baik, kadang
menjadi tak baik untuk orang lain. Contoh kecil, seorang teman meminjam buku di
perpustakaan keliling (saya mengusulkan ia memilih buku ‘cara belajar membaca
untuk anak’ karena cocok dengan anak didiknya yang baru belajar membaca), lalu di
dalam bukunya ada selembar alphabet dengan poster kecil untuk ditempel. Ia
berniat untuk mengambil dan tidak mengembalikannya karena ingin menempel untuk
anak didiknya. Lantas ia ajukan niatnya pada saya. Tak ayal, langsung saya tak
setuju. Orang lain yang mungkin ingin
membaca dan melihat isi buku tersebut akan merasa kehilangan satu halaman kan?
Ia lalu berbantahan dengan saya. Ia tetap ingin mengambilnya. Saya hanya
komentar, “terserah, tapi hati saya tak berterima bila saya bersikap demikian”.
Contoh lainnya, seorang teman yang lain
pernah singgah di toko buku. Di sana ia menemukan satu buku yang selama ini
sedang dicari-carinya. Lalu ia merogoh kocek dan tak menemukan se-sen uang pun
di sana. Iblis jahat mulai mengisi hatinya, “robek saja sampulnya! Kamu bisa
baca sebentar. Setidaknya rasa penasaranmu hilang. Coba lihat, beberapa buku
tua dan tak laku lainnya sudah terbuka sampul plastiknya. Gabungkan saja dengan
yang di sana!. Tak akan ada yang tau” ia mulai tergoda. Karena ragu lalu ia
mencari mata saya, meminta persetujuan. Saya bilang tidak! Tidak boleh. Saya
juga tak suka dengan perilaku semacam itu. Dengan wajah kuyu, ia meletakkan
kembali buku itu. saya tersenyum dalam hati. Senang.
Saya tak tau, saya senang kenapa. Entah
karena saya sangat sayang buku atau apa. Saya tenang dan saya tau, ia mendengar
saya.
.jpg)

0 komentar:
Posting Komentar