Maka kaulah itu.
Mendengarkan kau tertawa,
Berima seperti lelagu paling semangat pernah kudengar.
Menulariku dua kali lebih banyak tetawaanmu.
Mendengarkan kau tertawa
Adalah caraku melepaskan beban-beban yang gayut di hatimu
Seringan kapas, selepas angin.
Aku memendekkan jarak hati kita
dengan mendengarkan kau tertawa
Melilit rapatkan jiwa kita
Membuat kau tertawa
Di sela tawamu yang riang itu,
"Aku mencintaimu"
/Banda Aceh, 30 November 2016

0 komentar:
Posting Komentar