Seekor gagak tua singgah di atap kami.
Suaranya menggema sepanjang dinding rumah
Anak anak kami bergelung di lingkar ketakutan
Saudaramu mati sebelum pagi,
Ketika kau dengar anjing anjing menyalak ribut di ujung jalan
Ia gantung diri dengan ketidakadilan yang talinya terjulur julur
Di hati kami, kesedihan lalu berupa jadi akar
tumbuh lindap di tubuh tanah
keadilan kecut dan mengerdil
di hati kami, kupu kupu gagal bersayap
tapi gadisku,
bangkit mengumpulkan doa dan kesedihan kami
dalam botol kaca
diam diam ia kirimkan pada penguasa
Raja, apakah keadilan bisa bertunas dengan airmata kami?
Maret 2015
dimuat di Serambi Indonesia, 22 November 2015
http://aceh.tribunnews.com/2015/11/22/ziarah


0 komentar:
Posting Komentar