Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak,
kita berpikir kalau seorang teman
yang baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang ada
hanyalah krayon warna hitam.
Di sekolah dasar,
kita lalu menemukan bahwa seorang
teman yang baik adalah teman yang mau menemani kita ke toilet,
menggandeng tangan kita sepanjang
koridor menuju kelas
membagi makan siangnya dengan kita ketika
kita lupa membawanya.
Di sekolah lanjutan pertama,
kita punya ide kalau seorang teman yang baik adalah teman
yang mau menyontekkan PR-nya pada kita,
pergi bersama ke pesta dan menemani kita makan siang.
Di SMA,
kita merasa kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mengajak
kita mengendarai mobil barunya,
meyakinkan orang tua kita kalau kita boleh pulang malam
sedikit,
mau mendengar kisah sedih saat kita putus dari pacar,
Di masa berikutnya,
kita melihat kalau seorang teman
yang baik adalah teman yang selalu ada terutama di saat-saat sulit kita,
meyakinkan kita kalau kita akan
lulus dalam ujian sidang sarjana kita.
Dan seiring berjalannya waktu
kehidupan,
kita menemukan kalau seorang teman
yang baik adalah teman yang selalu memberi kita dua pilihan yang baik,
merangkul kita ketika kita
menghadapi masalah yang menakutkan,
membantu kita bertahan menghadapi
orang-orang yang hanya mau mengambil keuntungan dari kita,
menegur ketika kita melalaikan
sesuatu,
mengingatkan ketika kita lupa,
membantu meningkatkan percaya diri kita,
menolong kita untuk menjadi
seseorang yang lebih baik,
dan terlebih lagi… menerima diri
kita apa adanya…




0 komentar:
Posting Komentar